Allah Mengasihi Mereka yang Lemah

Hukum Allah mengungkapkan karakter-Nya. Bacaan Alkitab hari ini mengungkapkan kasih Allah kepada mereka yang miskin dan tidak berdaya. Hukum Allah juga dimaksudkan untuk melindungi orang yang kurang beruntung. Dalam masyarakat, orang yang lemah--orang asing, janda, dan anak yatim--sering diperlakukan buruk. Oleh karena itu, Allah memerintahkan umat Israel agar jangan menindas atau menekan orang asing, para janda, dan anak yatim (22:21-22).

Orang asing sering dirugikan karena mereka tidak mengerti bahasa, aturan, dan cara berhubungan dengan penduduk lokal. Untuk melindungi mereka, umat TUHAN dilarang mengambil keuntungan dari orang asing. Pada zaman itu, orang bebas memperlakukan orang luar dengan cara apa pun yang mereka inginkan. Namun, umat Allah diwajibkan untuk menyambut orang asing dan mengasihi mereka. Perintah ini memperlihatkan bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang penyayang (22:27). TUHAN menginginkan umat-Nya memelihara para janda dan anak yatim dengan baik (Bandingkan dengan Ulangan 10:18; 14:28-29; 16:10-14; 24:17-21; 26:12-13; 27:19). Pada masa itu, para janda bukan hanya menderita karena kehilangan pasangan hidup, tetapi juga karena kehilangan mata pencaharian. Tanpa keberadaan suami, para janda sering kali harus berjuang untuk bertahan hidup. Hal yang sama berlaku bagi anak yatim. Kecuali TUHAN, tidak ada yang melindungi mereka dari ketidakadilan. TUHAN menetapkan hukum untuk melindungi mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. Jika umat-Nya gagal memenuhi hukum tersebut, mereka akan dihukum mati (Keluaran 22:23-24).

Jika kita mengaku mengikuti TUHAN, kita harus mencerminkan kasih sayang TUHAN dengan memperlakukan orang asing, para janda dan anak yatim dengan baik. Apakah ada orang asing, janda, dan anak yatim di gereja Anda yang perlu Anda bantu? Dengan cara apa Anda bisa membantu mereka? Sebagai umat TUHAN, hendaknya kita mengenal orang-orang yang kurang beruntung yang ada di gereja kita. Hendaknya kita cepat menyediakan persahabatan dan bantuan apa pun yang dibutuhkan. Ini adalah cara kita harus hidup karena Allah yang kita layani adalah "Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda" (Mazmur 68:6). Kelompok orang lain yang pantas mendapatkan belas kasih dari kita adalah orang miskin (Keluaran 22:25-27). Di sini, hukum Allah melarang umat-Nya mengambil keuntungan dari kemalangan saudara seiman kita. TUHAN tidak pernah mengizinkan umat-Nya untuk menghasilkan uang dari orang miskin. Adakah orang miskin di tengah-tengah perkumpulan ibadah kita yang perlu dibantu?